Pendakian gunung Ungaran sudah di rencanakan pada tanggal 10 Januari 2016, bertepatan dengan ulang tahun Jewita yang pertama. Pada perayaan ulang tahun yang sederhana itu, para anggota Jewita yang hadir banyak yang ingin melakukan wisata alam mendaki gunung, maka di putuskanlah melakukan pendakian ke gunung Ungaran. Karena banyak yang terhalang oleh jadwal kerja, maka pendakian dilaksanakan pada liburan Imlek, yaitu pada tanggal 7-8 Februari 2016. Sesuai dengan rencana awal, pendakian kali ini berangkat menuju lokasi dengan melakukan perjalanan menggunakan angkutan umum.
Singkat saja, dari Bundaran Ngabul kami naik bis jurusan Jepara - Semarang. Kemudian naik BRT menuju alun-alun Ungaran, lalu naik angkot jurusan alun-alun Ungaran - Babadan. Dilanjutkan naik angkot jurusan Babadan - Bandungan. Nah, di angkot yang terakhir ini untuk menuju camp area mawar, pendaki harus berjalan kaki cukup jauh dari jalan raya menuju area camp mawar. Untuk menghindari hal itu, anggota sepakat mensarter angkot langsung menuju camp area mawar.
Waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB, setelah melakukan registrasi kami beristirahat sejenak sambil melakukan persiapan pendakian.
Singkat cerita, Pendakian dari camp mawar dimulai pukul 17.00 WIB. Karena cuaca hujan ringan dan jalan setapak yang cukup licin, kami diharuskan berhati-hati untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan tempo yang lambat, akhirnya kami tiba di keun teh pada pukul 19.15 WIB.
Di kebun teh ini, kami beristirahat sejenak sambil mengisi botol air minum kami yang sudah kosong untuk memasak nantinya.
Dari Kebun teh ini, pendakian sesungguhnya baru dimulai karena jalanan mulai menanjak dan berbatu ditambah lagi tanah yang licin karena efek dari hujan. Dengan berjalan dengan cukup hati-hati akhirnya kami tiba di puncak pukul 10.30 WIB. Sungguh perjalanan yang sangat luar biasa, karena ini bukti bahwa untuk mencapai puncak tidaklah mudah.
Saat di puncak pula, angin yang menghembus kencang tidak berturan. maka kami putuskan untuk mendirikan tenda dibawah kerumunan pohon agar terhindar dari terjangan angin yang tiba-tiba datang.
Setelah tenda kami dirikan, kami mengisi perut kami terlebih dahulu sebelum tidur agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Ini adalah salah satu hal yang harus diperhatikan sebagai pendaki agar menjaga kondisi tubuh di puncak karena cuaca yang ekstrim.